Klasifikasi Demam Berdarah yang Perlu Diketahui

 

Demam berdarah atau dbd merupakan masalah kesehatan global saat ini. Infeksi ini ditularkan melalui gigitan vektoratau perantara sepert nyamuk aedes aegypty dan aedes albopictus. Penyakit ini tergolong berbahaya karena dapat menyebabkan kematian jika tidak ditangani. Terdapat hampir 1 persen kematian akibat dbd ini.

Ada beberapa ciri dan karakteristik khusus dari nyamuk penyebar dbd, diantaranya warna hitam dengan bercak putih pada badan dan kaki. Hidup dan berkembang biak dalam rumah dan sekitarnya. Misalnya di bak mandi, tempayan,durm ban bekas, pot tanaman air atau tempat minum burung. Hinggap pada pakaina yang bergantung, kelambu dan ditempat yang gelap serta lembab, mengigit siang hari dan kemampuan terbang yang 100 meter.

Selain nyamuk sebagai perantara terdapat pula beberapa faktor eksternal yang berperan dalam penyebaran demam berdarah. Faktor suhu udara, kelembapan udara dan curah hujan. Peningakatan curah hujan inilah terutama saat peralihan sari musim kemarau ke musim penghujan dilaporkan berpengaruh terhadap peningkatan kasus penyakit dbd.

Perjalanan penyakit demam berdarah terdiri dari tiga fase yaitu fase demam,fase kritis, serta fase penyembuhan. Fase demam terjadi pada 1-2 hari pertama sakit, dimana terjadi peningkatan demam yang tinggi. Fase kritis berlangsung menjelang akhir fase demm antara hari 3-7 hari. Fase ini terjadi puncak kebocoran plasma sehingga pasien dapat mengalami syok hipovolemik.

Kewaspadaan dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya syok yaitu dengan mengenal tanda dan gejala yang mendahului syok atau warning signs. Fase kritis juga sering penurunan jumlah trombosit yang cepat dan progresif. Penurunan tersebut dapat mencapai dibawah 100.000 sel/mm3 serta kenaikan hematokrit diatas angka normal. Kenaikan hematokrit ini akan didahului oleh leukopenia yaitu sel darah putih yang rendah.

Gejala inveksi virus dengue iniĀ  sangat luas dan dapat bersifat asimtotomatik atau artinya tak bergejala. Selain itu demam yang dialami anak juga terkadang tidak khas dan sulit dibedakan dengan infeksi virus lain. Pembagian infeksi virus dengue menurut WHO 2011 saat ini dibagi menjadi demam tidak khas atau sindrom virus, demam dengue, demam berdarah dengue dengan kebocoran plasma serta gejala atau manifestasi tidak lazim.

  • Demam berdarah dengue

Beberapa gejala klinis yang mungkin ditunjukkan anak pada demam berdarah dengue, yakni demam mendadak tinggi yang berlangsung antara 2-7 hari, muka kemerahan, anoreksia atau tidak mau makan, myalgia atau nyeri otot, arthargia nyeri sendiri, nyeri ulu hati dan mual dan muntah.

  • Demam berdarah dengue dengan kebocoran plasma

Pada demam berdarah terjadi kebocoran plasma yang secara klinis berbentuk efusi pleura atau cairan diruangan diluar paru. Apabila kebocoran plasma lebih berat dapat ditemukan asites atau cairan di rongga perut.Gejala perdarahan dapat berupa uji tourniquet yang positif serta bintik merah yang dapat ditemukan didaerah tangan dan kaki. Mimisan dan pendarahan gusi kadang-kadang juga ditemukan. Pasien dbd fase ini mungkin akan mengalami keluhan tangan dan kaki dingin, tekanan darah rendah, buang air kecil yang menurun serta kondisi pasien yang lemah dan lesu.

  • Keluhan DBD yang tidak lazim

Demam berdarah dpat memiliki keluhan yang tidak lazim. Gejala dari keadaan ini dapat melibatkan organ lain seperti hati,ginjal,otak maupun jantung yang berhubungan dengan infeksi dengue. Gejala klinis tidak lazim lain adalah penurunan kesadaran, perdarahan hebat, infeksi ganda dan infeksi otot jantung.

Sumber gambar : idntimes.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *